Program yang dimulai enam bulan lalu ini menjadi salah satu ikhtiar mendukung ketahanan pangan santri, khususnya bagi santri mukim
MAJALAH JAKARTA, SUBANG – ASAR Humanity bersama relawan dan Key Opinion Leader (KOL) memanen ikan nila di kolam budidaya Pondok Pesantren Tahfiz Ar-Rasyid Cabang Subang. Program yang dimulai enam bulan lalu ini menjadi salah satu ikhtiar mendukung ketahanan pangan santri, khususnya bagi santri mukim yang mengikuti program tahfiz Al-Qur’an.
Pondok Pesantren Tahfiz Ar-Rasyid berdiri pada Februari 2020 dan saat ini memiliki sekitar 400 santri. Dari jumlah tersebut, 50 santri mukim (SMP, SMA, dan mahasiswa) fokus pada program tahfiz dengan beasiswa hingga jenjang S2. Dukungan pangan menjadi salah satu kebutuhan pokok pesantren, dan program budidaya ikan hadir sebagai solusi nyata untuk keberlanjutan.
“Alhamdulillah, hari ini kami memanen perdana lebih dari 500kg ikan nila dari kolam pondok setelah 6 bulan dirawat. Ini menjadi langkah awal bagi program pangan berikutnya. Kami mengucapkan jazaakumullahu khairan kepada ASAR Humanity dan para donatur. Semoga ikan yang dikonsumsi para santri menjadi tenaga untuk para penghafal Al-Qur’an,” ujar Ustadz Ihsan Bisyiri, Pengasuh Pondok Pesantren Tahfiz Ar-Rasyid Cabang Subang.
Suara Santri: Panen Jadi Pengalaman Berharga

Bagi para santri, panen ini bukan hanya soal pangan, tetapi juga pengalaman berharga. Zahru (15), santri SMP asal Maluku, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah saya dari Maluku bisa belajar di sini. Senang sekali ikut panen ikan hari ini, karena disini jarang sekali makan ikan. Dari jam 8 pagi sampai siang, kami ikut menangkap ikan bersama teman-teman. Harapannya ke depan kami bisa belajar budidaya ikan supaya pangan santri tercukupi dari hasil usaha kami. Terima kasih kepada ASAR Humanity dan para donatur.”
Rangkaian Kegiatan
Prosesi panen di kolam Subang diikuti KOL, relawan, dan pengurus pondok. Hasil panen sebagian langsung dinikmati bersama santri dan relawan, sementara sisanya dibagikan kepada warga sekitar pondok. Acara dilanjutkan dengan kegiatan “Ikan Sehat untuk Santri” di pesantren, berupa sesi memasak, talkshow mini bertema ketahanan pangan, dan makan bersama santri.
“Panen ini adalah bukti nyata bahwa program pangan sederhana dapat memberi dampak besar. Dengan dukungan donatur, Influencer, dan relawan, santri bisa mendapatkan gizi lebih baik sekaligus belajar kemandirian. Hal ini juga menegaskan komitmen ASAR Humanity untuk terus memberdayaakan pesantren-pesantren di penjuru negeri,” tegas Arizan Setiawan, GM Program ASAR Humanity










