BANTUL – Perhelatan musik tahunan Ngayogjazz 2025 kembali digelar pada Sabtu (15/11/2025), di kawasan Imogiri, Bantul. Ajang jazz rakyat ini didukung oleh Kemenpar menghadirkan perpaduan musik, tradisi, dan semangat kebudayaan khas Indonesia.
Aji Wartono selalu Board of Creative Ngayogjazz, mengatakan bahwa penyelenggaraan tahun ini sangat merepresentasikan nilai-nilai kebersamaan yang menjadi ruh Ngayogjazz sejak awal digelar.
“Ini sangat Indonesia sekali, sangat Pancasila sekali. Ada persatuannya, ada gotong royongnya. Imogiri juga punya nilai religius karena adanya makam para raja. Unsur ketuhanan, kebudayaan, dan perkhidmatan itu bertemu di sini.” ujar Aji di Pawon Mbah Agung, dikutip dari Siaran Berita, Minggu (16/11/2025).
Tahun ini, Ngayogjazz menghadirkan empat panggung utama dengan total 37 grup musik, ditambah sejumlah penampilan seni tradisi masyarakat Imogiri yang turut meramaikan area acara. Seni tradisi tersebut tampil mulai dari pembukaan hingga pertunjukan penutup.
Dari ranah internasional, beberapa musisi asing turut memeriahkan panggung setelah sebelumnya mengikuti Jazz Camp yang digelar bersama Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Ngayogjazz 2025 dibuka dengan kirab besar yang menghidupkan suasana Kalurahan Imogiri. “Mentor-mentor dari Belanda dan Prancis yang terlibat di Jazz Camp juga tampil di Ngayogjazz,” tambah Aji.
Kirab menampilkan barisan budaya yang beragam seperti Bregada Carnival Minggiran, Bregada Rekta Giri Goratomo Minggiran, Sholawatan Mudo Palupi Kembang, Laras Bumbung Sekar Madu Garjoyo, Yuliono Singsoot, Pagoejoeban Onthel Djokjakarta, hingga dentingan ceria para musisi Huaton Dixie.
Arak-arakan melintasi rute ikonik: start dari Toegoe Djam, melewati Joglo Batik dan Joglo Susu, sebelum berakhir di Panggung Simbok di Gantangan. Kirab ini bukan sekadar parade; ia menjadi momen merayakan ruang, sejarah, dan ingatan warga Imogiri.
Panewu Kapanewon Imogiri, Slamet Santosa, S.IP., M.M., menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan kepada wilayahnya.
“Kami merasa bangga karena Imogiri dipercaya menjadi tuan rumah. Semoga Ngayogjazz membawa manfaat bagi masyarakat dan semakin menguatkan citra Imogiri sebagai kawasan yang kaya budaya,” ungkapnya.
Ngayogjazz 2025 kembali membuktikan diri sebagai festival musik yang tidak hanya merayakan jazz, tetapi juga mengangkat kekuatan budaya lokal dan gotong royong yang hidup di tengah masyarakat. (B. Karmila)












