JAKARTA – Lintas Resonan kembali digelar, usung sinergi kreatif menghadirkan unit musik Portura yang terdiri dari Iga Massardi (Barasuara), John Paul Patton alias Coki (KPR, ALI), Fathia Izzati (Reality Club), Bilal Indrajaya, Enrico Octaviano (Lomba Sihir), dan satu mystery guest.
Ajang ini menjadi medium kolaboratif yang menyalakan sinergi antara pelaku dan penikmat, menjadikan akar lokalitas sebagai pilar utama dalam membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan, sekaligus memantik lahirnya lintasan baru dalam lanskap suara dan budaya di Indonesia.
Lebih dari sekadar pertunjukan musik, Lintas Resonan adalah pernyataan sikap: sebuah gerakan musik dan budaya yang menyalakan keberanian untuk menembus batas.
“Buat saya, Lintas Resonan bukan cuma proyek musik. Ini seperti laboratorium energi, tempat kita semua bisa main dengan jujur, tanpa pretensi, tanpa tembok antar band. Di panggung ini, musik bisa jadi liar, tapi juga jujur,” ujar Iga Massardi, Senin (17/11/2025) saat press conference di M Bloc Space Jakarta.
Lintas Resonan kali ini akan menghadirkan sebuah entitas yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui semangat meretas batas suara, sebuah entitas musik baru bernama Portura yang dibentuk secara khusus untuk memimpin gerakan ini.
Entitas musik baru ini akan membawakan dua hingga tiga lagu dari karya mereka sendiri, dalam aransemen baru yang lahir dari dialog dan semangat menembus batas-batas sonik.
Lintas Resonan tidak hanya menjadi panggung kolaborasi para musisi, tetapi juga ruang hidup bagi energi lokal yang terus tumbuh di berbagai kota. Melalui semangat meretas batas.
Selanjutnya, di setiap kota, Lintas Resonan akan menghubungkan para local heroes dan kolektif musik independen dengan kesempatan baru. Menciptakan lintasan dialog yang segar antara pengalaman, inspirasi, dan keberanian bereksperimen.
Perjalanan dimulai di Semarang (11 Desember 2025) dengan Pyong Pyong sebagai penampil lokal, dilanjutkan ke Bandung (8 Januari 2026) bersama Alkateri, salah satu grup alternatif paling mencuri perhatian belakangan ini.
Kemudian menuju Tangerang (15 Januari 2026) bersama unit penuh energi Tabraklari, dan berakhir di Jakarta (22 Januari 2026) bersama grup indie-pop The Cottons. Para penampil lokal bukan sekadar pembuka acara, tapi representasi dari semangat akar yang tumbuh kuat di luar pusat industri.
“Kadang orang pikir musik itu lahir di kota besar saja,” ujar Fathia Izzati, vokalis Reality Club. “Padahal justru dari kota-kota yang jauh dari pusat, kita bisa nemuin keberanian yang paling mentah, paling tulus. Lintas Resonan buat saya adalah ruang buat menyalakan api itu, dari Semarang, Bandung, Tangerang, sampai Jakarta.” (B. Karmila)












