DEPOKPOS – Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan kaya akan sumber daya alam. Namun, di era globalisasi dan digitalisasi ini, keunggulan komparatif tersebut perlu dilengkapi dengan keunggulan berbasis pengetahuan dan kreativitas. Ekonomi kreatif, yang berbasis pada kreativitas dan inovasi, menjadi pilar penting dalam mendiversifikasi dan memperkuat perekonomian nasional. Potensi ekonomi kreatif dalam mendorong perkembangan ekonomi Indonesia ke depan sangat besar, mengingat dinamika dan tren global yang semakin mengarah pada ekonomi berbasis ide dan kreativitas.
Ekonomi kreatif memiliki potensi untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Sektor ini mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi melalui produk dan layanan yang inovatif. Misalnya, industri fashion yang memanfaatkan kekayaan motif dan budaya lokal seperti batik dan tenun, atau industri kuliner yang mengangkat keunikan masakan tradisional Indonesia ke panggung internasional. Produk-produk ini bukan hanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, tetapi juga memperkuat identitas budaya Indonesia di mata dunia.
Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, peluang dalam ekonomi kreatif semakin terbuka lebar. Industri seperti desain grafis, animasi, game, dan pengembangan aplikasi mobile terus tumbuh pesat. Menurut laporan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB Indonesia telah mencapai sekitar 7,44% pada tahun 2019, dengan nilai ekspor mencapai miliaran dolar. Ini menunjukkan bahwa sektor ini tidak hanya penting sebagai sumber pendapatan domestik, tetapi juga berperan dalam memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Salah satu potensi besar ekonomi kreatif adalah kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja, terutama bagi generasi muda. Di tengah tantangan lapangan pekerjaan konvensional yang semakin kompetitif, ekonomi kreatif menawarkan peluang karir yang lebih fleksibel dan berbasis pada keterampilan serta kreativitas. Misalnya, profesi seperti desainer, penulis konten, seniman digital, dan pengembang aplikasi kini semakin diminati oleh anak muda yang ingin mengekspresikan kreativitasnya sekaligus mendapatkan penghasilan.
Lebih dari itu, ekonomi kreatif juga memiliki potensi untuk mengurangi ketimpangan ekonomi. Karena sektor ini tidak selalu membutuhkan modal besar atau infrastruktur fisik yang kompleks, masyarakat di daerah terpencil atau yang kurang berkembang juga dapat terlibat dan mendapatkan manfaat. Dengan dukungan teknologi internet, para pelaku ekonomi kreatif di daerah bisa menjangkau pasar global tanpa harus berpindah ke kota besar. Ini bisa menjadi alat yang efektif dalam mengurangi kesenjangan ekonomi antarwilayah dan mendukung pembangunan yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Dalam era globalisasi, daya saing suatu negara tidak lagi hanya diukur dari sumber daya alam atau tenaga kerja murah, tetapi juga dari kemampuan inovasi dan kreativitas. Di sinilah ekonomi kreatif memainkan peran strategis. Produk dan layanan dari sektor ini sering kali memiliki elemen unik yang sulit ditiru oleh negara lain, sehingga memberikan keunggulan kompetitif bagi Indonesia.
Misalnya, kuliner Indonesia dengan cita rasa khas yang beragam, atau film dan musik yang membawa cerita dan nilai-nilai budaya lokal, memiliki daya tarik tersendiri di pasar internasional. Dengan strategi branding yang tepat, produk-produk kreatif ini bisa menjadi ikon nasional yang dikenal di seluruh dunia, seperti halnya sushi dari Jepang atau k-pop dari Korea Selatan. Peningkatan daya saing melalui ekonomi kreatif ini pada akhirnya akan membantu meningkatkan posisi Indonesia dalam perekonomian global.
Meskipun potensi ekonomi kreatif sangat besar, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memaksimalkannya. Salah satunya adalah perlunya peningkatan pendidikan dan pelatihan di bidang-bidang kreatif. Untuk menghasilkan produk dan layanan berkualitas tinggi yang bisa bersaing di pasar global, diperlukan tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan luas. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan dan pengembangan keterampilan di sektor kreatif harus menjadi prioritas.
Selain itu, dukungan infrastruktur digital yang memadai juga menjadi kunci sukses pengembangan ekonomi kreatif. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk memastikan akses internet yang cepat dan terjangkau di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil. Dengan infrastruktur yang baik, para pelaku kreatif di seluruh Indonesia bisa mengakses informasi, berkolaborasi, dan memasarkan produk mereka tanpa batasan geografis.
Ekonomi kreatif memiliki potensi yang sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Dengan berbagai keunggulan seperti penciptaan lapangan kerja, pengurangan ketimpangan ekonomi, peningkatan daya saing nasional, serta pelestarian budaya, sektor ini dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan dukungan yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Peningkatan pendidikan, pengembangan infrastruktur digital, serta perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual harus menjadi fokus utama dalam kebijakan ekonomi kreatif. Dengan demikian, ekonomi kreatif tidak hanya akan menjadi sektor yang menjanjikan, tetapi juga menjadi fondasi yang kokoh bagi masa depan ekonomi Indonesia.
Nur Aidah Fitriah
STEI SEBI