Inovatif! Siswa Al Fayyadh Indonesia Belajar Hidup Berkelanjutan Lewat Wawancara Pak RT

Inovatif! Siswa Al Fayyadh Indonesia Belajar Hidup Berkelanjutan Lewat Wawancara Pak RT

MJ. Jakarta – Tim ALW (Ayo Less Waste) melaksanakan edukasi P5 bertema Hidup Keberlanjutan dengan topik spesifik “Mengenali Area Kita Tinggal”. Acara yang diadakan di Sekolah Dasar dan Menengah Islam Terpadu Al Fayyadh Indonesia, Pakuan Haji, Kabupaten Tangerang, Banten ini diikuti oleh sekitar 200 siswa.

Para siswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu siswa SD dan SMP. Siswa SDIT Al Fayyadh, terutama kelas 1 dan 2, diberikan tugas unik, yakni mewawancarai Pak RT setempat. Setiap kelompok siswa didampingi oleh seorang guru untuk mengajukan pertanyaan seputar jumlah Kepala Keluarga (KK), permasalahan sosial, hingga masalah lingkungan yang ada di lingkungan RT mereka.

Walaupun terkesan sederhana, wawancara ini bertujuan mendalam, yaitu mengajak siswa mengenali lingkungan tempat tinggal mereka sebagai bagian dari proses belajar hidup berkelanjutan.

Menurut Aisyah, salah satu edukator dari Tim ALW, “Salah satu langkah penting dalam sustainable living adalah mengenali wilayah kita tinggal. Kepedulian pada lingkungan dimulai dari pengenalan, kemudian berlanjut pada pemahaman dan inisiatif menjaga lingkungan.”

Selain mengenal lingkungan, siswa juga dilatih berbagai keterampilan seperti kepemimpinan, keberanian, kerjasama, dan komunikasi melalui aktivitas wawancara ini.

Untuk siswa SMPIT, edukasi dilakukan dengan pendekatan berbeda, yaitu melalui Forum Group Discussion (FGD). Para siswa berdiskusi dan mencari informasi mengenai Kabupaten Tangerang, mulai dari asal usul nama, jumlah penduduk, hingga potensi dan permasalahan sosial maupun lingkungan yang ada.

Tim ALW juga memperkenalkan metode edukasi dengan habits tracker, sebuah alat untuk memantau dan mendisiplinkan kebiasaan baik, seperti mengurangi sampah. Program ini diterapkan tidak hanya kepada siswa SDIT dan SMPIT, tetapi juga para guru dan staf sekolah. Salah satu hasil positif dari program ini adalah berkurangnya sampah sisa makanan di sekolah.

Miss Lilis, seorang pengajar di Al Fayyadh, mengungkapkan rasa syukur atas perubahan yang terlihat di kalangan siswa, “Alhamdulillah, terima kasih ALW. Kami bersyukur melihat perubahan perilaku siswa. Mereka sekarang menghabiskan makanan. Bahkan, ada siswa yang membawa sampah dari rumah saudaranya karena di sana tidak ada tempat sampah.”

Aisyah menambahkan, “Kami berharap edukasi P5 yang berjalan selama 3 bulan ini bisa menjadi akselerasi untuk siswa dan guru dalam memahami dan menjalani hidup berkelanjutan dengan kebiasaan positif serta memori yang menyenangkan.”

Melalui kegiatan edukasi yang interaktif dan mendalam ini, Tim ALW berhasil menanamkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa, sekaligus mendorong mereka untuk menerapkan kebiasaan hidup berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: TimEditor: Red