MJ. Jakarta – Jepang dan Indonesia berada di ambang kesepakatan penting untuk bersama-sama mengembangkan kapal perang canggih bagi TNI Angkatan Laut. Langkah ini dinilai sebagai simbol pergeseran strategi Jepang menuju aliansi keamanan yang lebih luas dan upaya Indonesia memperkuat pertahanan maritimnya.
Menurut laporan South China Morning Post, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba diperkirakan akan memajukan proyek ini dalam pertemuannya dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada Sabtu (11/1) di Jakarta. Meski rincian proyek masih dirahasiakan, para ahli menduga desain kapal tersebut akan mengadopsi teknologi kapal perusak canggih milik Militer Angkatan Laut Jepang, yang akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional Indonesia.
Para analis menilai kolaborasi ini menandai langkah strategis Tokyo untuk memperkuat kemitraan dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dalam menghadapi ketegangan teritorial dengan China.
“Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang, di bawah arahan strategi mantan Perdana Menteri Fumio Kishida, telah berupaya mempererat hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara yang berpikiran sama untuk menghadapi potensi pengaruh China yang terus meningkat,” ujar Masayuki Masuda, Direktur Studi China di Institut Studi Pertahanan Nasional Tokyo, kepada This Week in Asia.
Baik Jepang maupun Indonesia memiliki sengketa teritorial dengan China. Sengketa Indonesia berpusat pada Kepulauan Natuna di ujung Laut Cina Selatan, sedangkan sengketa Jepang berpusat pada Kepulauan Diaoyu, atau Senkaku, di Laut Cina Timur.
Langkah ini juga mencerminkan dorongan kedua negara untuk memperkuat keamanan maritim di kawasan. Menteri Pertahanan Jepang Jenderal Nakatani, dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin pada Selasa (7/1) di Jakarta, menegaskan pentingnya kolaborasi ini.
“Sangat penting bagi Jepang untuk memperkuat hubungan di sektor pertahanan dengan Indonesia, yang memiliki rute transportasi laut penting seperti Selat Malaka,” kata Nakatani kepada wartawan usai pertemuan.
Mengatasi Hambatan Hukum dan Teknologi
Proyek ini sempat terhenti di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebagian karena larangan ekspor kapal perang buatan Jepang berdasarkan kebijakan pertahanan negara tersebut. Namun, kedua negara telah menemukan solusi dengan mengembangkan kapal perang secara bersama-sama. Kapal pertama direncanakan akan dibangun di galangan kapal Jepang.
Kesepakatan ini diharapkan akan menjadi langkah awal untuk hubungan strategis yang lebih kuat antara Tokyo dan Jakarta, sekaligus memperkuat stabilitas kawasan di tengah meningkatnya ketegangan di perairan Asia.
Selengkapnya :
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250111092858-106-1186033/jepang-dan-indonesia-berencana-bangun-kapal-perang-bersama.