MJ. Jakarta – Kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia tengah menampilkan inovasi terbaik mereka dalam babak presentasi kepala daerah terinovatif. Babak tersebut sebagai bagian dari rangkaian penilaian Innovative Government Award (IGA) Tahun 2024 yang diinisiasi Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Adapun tahapan tersebut dibuka secara daring dan luring dari Ruang Sidang Utama (RSU) Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Senin, 28 Oktober 2024. Tahapan yang berlangsung hingga Rabu, 30 Oktober 2024 ini dibuka langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto.
Dalam sambutannya, Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi pemerintah daerah (Pemda) dalam menghadirkan solusi inovatif bagi tantangan pembangunan daerah. Melalui penyelenggaraan IGA 2024, pihaknya mendorong daerah terus mengembangkan inovasi berkelanjutan guna menciptakan berubahan yang berdampak baik bagi masyarakat.
“Kegiatan presentasi ini akan menunjukkan daerah mana saja yang betul-betul berkomitmen terhadap peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, yang berikutnya akan ditindaklanjuti dengan validasi lapangan,” ungkap Yusharto
Lebih lanjut, Yusharto menjelaskan, tahap presentasi kepala daerah diikuti oleh 55 daerah nominator terdiri dari 10 provinsi, 22 kabupaten, 11 kota, 4 daerah perbatasan dan 4 daerah tertinggal, serta 4 daerah klaster Papua. Banyaknya nominator IGA 2024 tersebut guna memperluas cakupan penilaian dan memberikan kesempatan bagi Pemda lain untuk meraih predikat sebagai daerah terinovatif.
“Berdasarkan hasil penilaian presentasi kepala daerah akan dilakukan pemeringkatan untuk dilakukan validasi lapangan. Hasil dari proses tersebut akan diputuskan dalam sidang pleno tim penilai untuk ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sebagai pemenang IGA,” terangnya.
Dia mengatakan, presentasi kepala daerah tersebut akan dinilai oleh 18 instansi terdiri dari unsur kementerian/lembagan (K/L), akademisi, Non Governmental Organization (NGO), dan media. Sementara itu, dia mengungkapkan, pada pelaporan inovasi tahun 2024, pihaknya telah berhasil menghimpun 31.719 inovasi. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 11,14 persen atau bertambah 3.180 inovasi dari tahun sebelumnya.
Kendati demikian, kenaikan jumlah inovasi tahun 2024 masih dibayangi oleh ketimpangan jumlah inovasi yang dihasilkan antar wilayah. Sekitar 75 persen inovasi daerah terkonsentrasi di wilayah pulau Jawa dan Sumatera. Dalam hal ini, Yusharto menegaskan, BSKDN terus berupaya memacu seluruh daerah untuk berkontribusi dalam pelaporan inovasi melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID).
“Untuk itu, penghargaan pada IGA 2024 tidak hanya diberikan kepada daerah yang meraih predikat “Terinovatif” dan “Sangat Inovatif”, namun juga kepada daerah yang memiliki skor tertinggi berdasarkan wilayah regional dan daerah yang paling cepat mengirimkan dua inovasi pelayanan dasar,” tandasnya.