MJ. Indramayu â Ketidakhadiran Camat Sukra, A. Bagus Trisnandi, dan Kepala Desa Tegal Taman, Makrus Hadi Prayitno, pada acara penutupan PT Tesco Indomaritim, Rabu (25/9/2024), memicu kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat. Khususnya, para pemilik lahan yang terisolir akibat pembangunan perusahaan tersebut.
Ikhwanto, salah satu ahli waris yang lahannya terdampak, sekaligus staf redaksi media online, menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Camat dan Kades yang dianggap tidak memperhatikan kepentingan warga.
“Kami sangat kecewa dengan ketidakhadiran Camat dan Kades saat penutupan PT Tesco Indomaritim,” kata Ikhwanto. “Mereka seharusnya hadir untuk memberikan dukungan dan memastikan proses penutupan berjalan lancar.”
Roziki, pemilik lahan lainnya, juga mengungkapkan rasa kecewa yang sama. “Ketidakhadiran mereka seolah-olah menunjukkan bahwa mereka tidak peduli dengan nasib kami yang terdampak. Kami berharap mereka menjadi perantara penyelesaian masalah ini,” tegasnya.
Kekecewaan warga memuncak setelah diketahui bahwa PT Tesco Indomaritim menutup saluran irigasi yang merupakan aset Pemdes Tegal Taman. Penutupan tersebut menyebabkan lahan warga tidak bisa digarap selama tiga musim berturut-turut.
“Saluran irigasi itu milik desa, tapi PT Tesco Indomaritim seenaknya menutupnya. Akibatnya, lahan kami tidak bisa digarap dan kami kehilangan mata pencaharian,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
“Kami sudah tiga musim tidak bisa menggarap lahan kami karena saluran irigasi ditutup. Ini membuat kami kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Ketidakhadiran Camat Sukra dan Kades Tegal Taman pada momen penting tersebut menimbulkan pertanyaan besar mengenai komitmen mereka dalam melindungi hak-hak warga terdampak.
Apakah mereka benar-benar mendukung penutupan PT Tesco Indomaritim, atau ada kepentingan lain yang membuat mereka enggan hadir?
Masyarakat Desa Tegal Taman berharap Camat dan Kades dapat memberikan penjelasan terkait ketidakhadiran mereka serta mengambil langkah proaktif dalam memperjuangkan hak-hak warga, termasuk membuka kembali saluran irigasi yang ditutup PT Tesco Indomaritim.
Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah desa dan kecamatan dengan masyarakat, terutama dalam menangani dampak pembangunan yang mempengaruhi kesejahteraan warga.