MJ. Bandung – Jumlah penduduk Indonesia per 4 November 2024 adalah 284.255.867 jiwa. Indonesia menempati peringkat keempat dalam daftar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.
Banyak problem di negara ini sehingga cita cita founding fathers yang tercantum di pembukaan UUD’45 belum bisa terealisasi hingga saat ini dan korbannya jelas rakyat, padahal sumber daya alam di negeri ini melimpah. Terlalu panjang dan banyak kalau ditulis akibat akibatnya. Pengangguran terus bertambah.
Benar apa yang dikatakan Tom Lembong bahwa ancaman terbesar bangsa dan negara ini adalah penjilat!! Penyebab semakin banyak nya penjilat di negeri ini salah satu penyebab nya adalah diterapkannya sistem politik yang tidak sesuai dengan Pancasila tapi dipaksakan.
Kehidupan masyarakat semakin tidak menentu. Untuk bisa makan minum saja sudah Alhamdulillah. Patut kita syukuri. Yang paling menakutkan adalah ketika apa yg kita peroleh tidak berkah.
Untuk bertahan hidup semua mengerahkan tenaga dan pikiran. Beruntung kalau masih bisa berpikir waras. Kalau enggak, jelas bahaya. Dikhawatirkan banyak perempuan jual diri untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dan itu sudah terjadi sejak lama, bahkan dengan perkembangnya teknologi, perangkat smartphone dijadikan alat oleh banyak perempuan di berbagai aplikasi media sosial, perempuan mulai usia 18 hingga 60 an memanfaatkan medsos untuk merentalkan vagina nya. Ini fakta yang tidak bisa dibantah.
Persaingan untuk bisa menggaet pria hidung belang semakin nyata terjadi diantara Gen Z, Milenial dan Generation X. Semua tampil percaya diri.
Untuk memisahkan keinginan dan kebutuhan bagi kebanyakan orang belum bisa dikendalikan. Kita harus banyak bersyukur masih diberi kesempatan untuk melanjutkan perjalanan hidup sebelum kematian itu tiba dengan cara yang wajar.
Persaingan mendapatkan cuan tidak hanya terjadi didunia prostitusi, dalam kehidupan beragama pun sama parahnya. Banyak orang yang menjual ayat. Ini harus diwaspadai. Buruknya literasi ( minat baca) menjadi penyebab utama.
Semua orang butuh duit karena duit satu-satunya alat transaksi jual beli yang resmi. Sulitnya mencari uang sudah dirasakan sejak 10 tahun terkahir tepatnya di era presiden Jokowi. Dan saat ini negara kolaps! Sumber daya alam yang seharusnya untuk rakyat malah dikeruk para mafia!
Bagaimanapun kondisinya kita gak boleh mengeluh. Memang berat untuk bisa menenangkan pikiran ketika kita dihadapkan dengan persoalan kebutuhan hidup, apalagi ketika keinginan lebih mendominasi pikiran kita.
Kalem Boss, skenario Allah akan selalu menjadi yang terbaik dibandingkan dengan skenario kita sebagai manusia. Delapan pintu rejeki yang terdapat di Alquran adalah solusinya. Yang pasti kita harus tetap sabar.
Percayalah Allah itu maha adil. Yang tertakar tidak akan pernah tertukar. Jangan dikira orang banyak duit gak pusing. Mereka justru was was karena di hisabnya pasti lama. Dari mana didapat dan digunakan untuk apa, adalah pertanyaan terberat di akherat. Kalau didunia sih masih bisa Ngibul.