MJ. Kudus – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza UI Haq, mengunjungi SMP 3 Satu Atap Gebog. Dalam kesempatan itu, ia bersama jajaran pimpinan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Pemerintah Kabupaten Kudus melakukan dialog bersama sejumlah kepala sekolah di Kabupaten Kudus.
“Kabupaten Kudus sudah lama terkenal akan sistem pendidikannya yang sangat baik. Pendidikan di Kudus juga beruntung banyak dibantu oleh dunia industri di sekitarnya,” terang Wamendikdasmen, Fajar Riza UI Haq dalam “Jagong Bareng Pak Wamen”, Jumat (29/11).
Dihadapan seluruh peserta, Wamendikdasmen menegaskan, bahwa kerja sama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Dunia Industri harus berjalan dengan baik. Menurutnya, dengan sistem pendidikan yang baik pendidikan akan menjadi alat pemerataan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.
“Sekolah tempat acara ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak boleh ada kesenjangan kualitas antara sekolah di kota maupun di desa. Kemendikdasmen terus berupaya mengajak semua pemangku kebijakan di daerah untuk bersama-sama menciptakan akses layanan yang bermutu untuk semua,” bebernya.
Untuk itu Wamen Fajar berharap, Kabupaten Kudus terus mempertahankan dan melakukan perbaikan sistem pendidikan ke depannya. Selain itu, ia juga turut mengapresiasi kinerja para guru dan pimpinan sekolah yang terus berjuang melakukan pengajaran di tengah tantangan yang dihadapi.
“Semoga pendidikan di Kabupaten Kudus terus berkembang, maju, dan membawa kesejahteraan serta keadilan untuk masyarakat,” pungkas Wamen Fajar.
Sementara itu Penjabat (Pj.) Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wamendikdasmen bersama jajaran pimpinan Kemendikdasmen ke Kabupaten Kudus. Menurutnya, kunjungan ini menjadi awal yang baik untuk sinergi antara pemerintah pusat melalui Kemendikdasmen dengan Pemerintah Kabupaten Kudus.
“Saat ini kami memiliki kurang lebih 1.000 satuan pendidikan yang berada di wilayah Kabupaten Kudus. Tentunya ini merupakan pekerjaan besar dan membutuhkan gotong royong bersama banyak pihak,” ujar Hasan.
dijelaskan Hasan, dengan banyaknya satuan pendidikan tersebut tentunya tantangan yang dihadapi adalah sangat beragam, salah satunya infrastruktur sekolah. Ia menyebut bahwa SMP 3 Satu Atap Gebog berdiri sejak 2009 dan menjadi salah satu wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Kudus mendukung program wajib belajar 12 tahun pada tahun 2009.
“Jika SMP yang berada di ujung Kabupaten Kudus ini memiliki semangat menyongsong Indonesia Emas 2045, kami berharap sekolah lainnya juga memiliki semangat dan motivasi yang sama. Mari bersama-sama wujudkan generasi Indonesia yang cerdas dan terampil di masa depan,” tutup Hasan