MJ. Pemalang, GMOCT [ Gabungan Media Online Cetak Ternama ]- Geram! Warga Perumahan KBA (Kota Bale Agung) di Desa Saradan, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mengungkapkan kekesalan mereka terhadap pengerjaan proyek galian pipa air bersih yang diduga dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pemalang atau Perumda Air Minum Tirta Mulia. Proyek ini dikerjakan oleh pihak ketiga, CV Berdikari Dwiputra Konstruksi, dan dinilai asal-asalan serta minim pengawasan.
Akibat pengerjaan yang kurang baik, jalan komplek perumahan dipenuhi lubang galian dan tanah yang berserakan, membuat aktivitas warga terganggu, kebersihan lingkungan tercemar, dan keselamatan penghuni, terutama anak-anak, terancam.
“Jalan komplek ini sekarang penuh lubang galian dan tanah yang berceceran hingga ke badan jalan. Penimbunan bekas galian juga asal-asalan, tidak padat, tidak rapi, dan belum diaspal seperti semula,” keluh salah seorang warga, Mas All, dengan nada kesal.
Ia juga menyoroti ketidaksiapan kontraktor dalam menyediakan fasilitas pendukung seperti jembatan darurat. “Hari Selasa (12/11) depan rumah saya digali, tapi tidak ada jembatan darurat. Jadi, saya kesulitan mengeluarkan motor untuk aktivitas sehari-hari,” lanjutnya.
Mas All menambahkan, hujan deras baru-baru ini memperparah kondisi. “Tanah berserakan membuat rumah warga jadi kotor. Kami merasa sangat terganggu,” ujarnya.
Lebih lanjut mas All menduga, apakah buruknya pengerjaan galian pipa milik Perumda tersebut, apakah dikarenakan minimnya pengawasan?
“Saya mewakili warga penghuni komplek, meminta agar kontraktor profesional dan mengedepankan hak – hak warga,” ujar mas All.
“Disini banyak ibu – ibu berkendara motor, dan banyak sekali anak – anak kecil bermain. Jangan sampai ada korban lebih dulu baru ada pihak terkait merespon keluhan warga.
Masih menurut mas All, proyek galian saluran air bersih itu memasuki wilayah perumahan KBA sejak hari Minggu (10/11). Dan sampai hari ini pengerjaannya masih berlangsung.
“Kalau pengerjaan galian kayaknya sudah berlangsung beberapa hari, dan pekerjaan itu juga ada di beberapa titik. Namun setau saya, pekerjaan galian masuk ke perum KBA sejak hari Minggu kemarin tanggal 10 November 2024, pas saat hujan kondisi jalan komplek becek, licin. Kemudian hari ini cuaca panas kondisinya banyak sekali debu, tentu ini juga mengganggu kesehatan,” ungkapnya kepada awak media, Rabu (13/11/2024) malam.
“Saya berharap, pihak – pihak terkait agar lebih meningkatkan pengawasan pekerjaan ini (proyek galian), kemudian untuk jalan komplek agar di perbaiki seperti semula,” harap mas All.
Pada kesempatan tersebut, mas All juga menyinggung soal perijinan dan dokumen lingkungan atas pelaksanaan proyek tersebut.
“Mungkin besok saya akan berkomunikasi dengan teman – teman media dan lembaga. Tentu kami akan diskusi terkait perijinan dan dokumen lingkungannya. Kita akan cek ke dinas terkait,” tandasnya.
Senada dikatakan oleh warga Perum KBA Saradan yang tak ingin namanya di publikasikan, pekerjaan galian pipa yang berada tepat di depan rumahnya sama sekali tidak memikirkan para penghuni komplek, saat depan rumah mereka di gali, tidak di beri jembatan darurat untuk akses lewat sepeda dan sepeda motor. Lebih lanjut dikatakannya. Saat galian tersebut di kuras oleh pekerja karena terdapat genangan air, mereka (para pekerja pun asal – asalan) saat buang lumpur. Sehingga banyak air berlumpur yang mengotori tembok rumah warga.
“Jelas kami warga risih dengan adanya pekerjaan galian pipa yang berapa di depan rumah kami, semuanya berantakan. Saat buang lumpur juga mengotori tombok rumah warga,” ucap salah satu ibu – ibu.
“Saat kita tegur dan ambil foto malah ada pekerja yang marah gak terima. Kita mau lewat juga susah,” jelasnya.
Sebagai informasi, dari papan proyek yang ada di lokasi. Tertulis Proyek Tersebut Adalah Proyek Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Perpipaan Mendukung INPRES AIR MINUM KABUPATEN PEMALANG, Yang Dikerjakan Oleh CV Berdikari Dwi Putra Kontruksi.
Sementara pihak Dinas PU Kabupaten Pemalang (Kepala Dinas) saat di hubungi tim awak media untuk dikonfirmasi belum merespon.