Amsakar Achmad Serap Aspirasi Masyarakat Pulau Buluh, Janji Berikan Perhatian Khusus bagi Hinterland

Amsakar Achmad Serap Aspirasi Masyarakat Pulau Buluh, Janji Berikan Perhatian Khusus bagi Hinterland

MJ. Batam – Wakil Wali Kota Batam sekaligus Calon Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengunjungi Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Minggu (8/9/2024) pagi, untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat setempat dalam kegiatan Silaturahmi dan Bincang Santai ASLI (Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra).

Kehadiran Amsakar yang sudah dua periode menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam tersebut disambut hangat oleh masyarakat yang sejak pagi telah menantinya. Setibanya di Pulau Buluh, Amsakar disambut dengan pertunjukan pencak silat sebagai tanda penghormatan dari warga setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Amsakar memaparkan tujuannya maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Batam 2024. Ia mengingatkan bahwa selama dua periode mendampingi Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, banyak hal telah dicapai untuk Batam, namun masih banyak yang harus dilanjutkan.

“Saya sudah 27 tahun di Pemko Batam, dan dua periode sebagai Wakil Wali Kota. Apa yang telah Pak Wali dan saya lakukan harus diteruskan. Karena itu, saya berketetapan hati untuk melanjutkan apa yang telah kami mulai,” ujar Amsakar.

Pada kesempatan tersebut, Amsakar juga memperkenalkan calon Wakil Wali Kota yang akan mendampinginya, Li Claudia Chandra. Ia menekankan bahwa Li Claudia adalah sosok yang didukung oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto, sehingga kehadirannya di Batam akan membawa banyak manfaat bagi kota ini.

“Ibu Li Claudia ini orang kepercayaan Pak Prabowo di Batam. Dengan kedekatan Ibu Li Claudia dengan Pak Prabowo, Batam akan mendapatkan banyak keuntungan,” kata Amsakar.

Dalam sesi dialog Bincang Santai, Amsakar mendengarkan berbagai pertanyaan dan harapan dari masyarakat Pulau Buluh. Salah satu warga, Syukur dari Kelurahan Pantai Gelam, menitipkan permintaan khusus agar Amsakar-Li Claudia memperhatikan nasib masyarakat hinterland yang menurutnya tertinggal jauh.

“Tolong angkat harkat dan martabat orang Melayu, Pak. Khususnya kami yang tinggal di hinterland ini, karena kami sudah jauh tertinggal,” ujar Syukur.

Menanggapi hal tersebut, Amsakar mengakui bahwa masalah yang dihadapi masyarakat hinterland, seperti akses pendidikan, air bersih, dan infrastruktur dasar, adalah persoalan yang sudah lama ada dan perlu diselesaikan.

“Permasalahan pendidikan, air bersih, dan fasilitas dasar adalah hal-hal yang harus kita selesaikan bersama. Pendidikan adalah kunci utama untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat hinterland. Kami berkomitmen untuk memberikan beasiswa bagi pelajar berprestasi, kurang mampu, dan masyarakat hinterland agar mereka bisa meraih masa depan yang lebih baik,” jelas Amsakar.

Razak, salah satu warga yang hadir, menanyakan soal ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat hinterland. Ia menyebut bahwa selama ini masyarakat setempat kurang mendapat perhatian dari perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Kota Batam.

Amsakar menanggapi dengan tegas bahwa ia dan Li Claudia akan berkomitmen menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat hinterland, sehingga mereka bisa bersaing di dunia kerja.

“Kami akan latih masyarakat hinterland dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di Batam. Selain itu, kami juga akan membuat aturan agar setiap perusahaan wajib merekrut minimal 20 persen pekerja dari masyarakat setempat. Ini adalah komitmen kami untuk membuka lebih banyak lapangan pekerjaan,” tegas Amsakar.

Kegiatan Silaturahmi dan Bincang Santai ini diakhiri dengan sesi foto bersama. Masyarakat Pulau Buluh terlihat antusias, berebut untuk berfoto dengan Amsakar yang tampak ramah dan tersenyum menyambut kehangatan warga setempat.

Penulis: SalehEditor: Red