MJ. Jakarta – Pelaksanaan hari pertama bimbingan teknis (bimtek) bagi Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di DKI Jakarta telah berlangsung dengan lancar pada Sabtu (9/11/2024). Bimtek ini dilakukan secara serentak, termasuk di wilayah Jakarta Utara yang melaksanakan kegiatan di tiga kecamatan berbeda.
Menurut Yapto, pelaksanaan bimtek di Jakarta Utara dibagi menjadi dua sesi. Pembagian ini bertujuan untuk menjaga efisiensi dan kenyamanan para peserta selama kegiatan berlangsung. Dengan format tersebut, setiap peserta PTPS mendapatkan pemahaman yang menyeluruh mengenai tugas, kewenangan, serta teknis pengawasan yang perlu dijalankan pada saat pemungutan suara nanti.
Bimtek ini menghadirkan para narasumber dari kalangan pegiat pemilu yang memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam terkait proses pemilihan, aturan-aturan, serta praktik pengawasan. Kehadiran mereka sangat penting untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan dapat dipahami secara komprehensif, sehingga para PTPS siap menjalankan tugas dengan profesionalisme tinggi selama proses pemilu berlangsung.
Anggota Bawaslu DKI Jakarta, Sakhroji, menyampaikan bahwa pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) bagi Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di DKI Jakarta bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengawasan pada hari pemungutan suara. Hal ini diharapkan mampu mewujudkan proses pemilihan yang adil, transparan, dan akuntabel. Dengan suksesnya pelaksanaan bimtek pada hari pertama, Sakhroji berharap seluruh PTPS di DKI Jakarta, termasuk di wilayah Jakarta Utara, siap melaksanakan tugasnya secara optimal.
Sakhroji juga menambahkan bahwa bimtek bagi PTPS ini akan berlangsung sebanyak tiga kali pertemuan, dengan agenda terakhir berupa Rapat Kerja Teknis (Rakernis) yang bertujuan untuk memantapkan kesiapan para pengawas.
“Melalui serangkaian bimtek ini, kami ingin memastikan PTPS memahami secara menyeluruh tugas dan kewenangan mereka, sehingga dapat memberikan pengawasan yang maksimal pada hari pemungutan suara,” ujar Sakhroji.
Yapto, salah satu penyelenggara bimtek, menambahkan bahwa perpanjangan durasi dan peningkatan kualitas pelatihan dengan metode interaktif, seperti role-playing dan diskusi kasus, akan membantu meningkatkan pemahaman PTPS dalam menangani berbagai situasi di lapangan. “Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi PTPS adalah langkah krusial untuk memastikan pemilihan yang adil dan transparan. Dengan bimtek yang memadai, PTPS dapat menjalankan tugasnya dengan profesionalisme tinggi, mengurangi potensi pelanggaran, dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi,” jelas Yapto.
Ia menekankan bahwa investasi dalam pelatihan berkualitas dan merata harus menjadi prioritas bagi Bawaslu dan pemangku kepentingan lainnya. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kinerja PTPS, tetapi juga memperkuat legitimasi dan integritas Pemilu di mata publik.