Kenduri Pondok Karya Festival: Menghidupkan Sejarah dan Seni Budaya dalam Perayaan HUT ke-42 Kelurahan Pondok Karya

Kenduri Pondok Karya Festival: Menghidupkan Sejarah dan Seni Budaya dalam Perayaan HUT ke-42 Kelurahan Pondok Karya

MJ. Tangerang Selatan – Menurut Ketua Panitia Acara, Ahmad Dahlan, acara Kenduri Pondok Karya bermula dari ide dan gagasan bersama yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk warga, RT/RW, PKK, pemuda Karang Taruna, serta aktivis seni dan budaya dari Pondok Karya.

Gagasan tersebut akhirnya diwujudkan dengan terbentuknya panitia pelaksana untuk merayakan HUT ke-42 Kelurahan Pondok Karya.

Pada Rabu (4/09/2024), panitia pelaksana HUT ke-42 Kelurahan Pondok Karya mengadakan rapat persiapan kegiatan “KENDURI FEST 2024”. Rapat ini dilangsungkan di Aula Kantor Lurah Pondok Karya dan dipimpin langsung oleh H. Hendi Apriansyah, S.E., M.AP, Lurah Pondok Karya. Rapat dihadiri oleh seluruh RW se-Kelurahan Pondok Karya, perwakilan PKK, serta beberapa RT.

Dalam rapat tersebut, panitia membahas persiapan acara Festival Seni & Budaya Pondok Karya 2024 yang akan dilaksanakan pada Sabtu-Minggu, 21-22 September 2024, di halaman parkir Sekolah Al Azhar Bintaro. Kegiatan festival ini meliputi karnaval budaya Nusantara, lomba tumpeng, perlombaan, dan bazar.

Kenduri Fest 2024, yang berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 21-22 September 2024, di halaman parkir Sekolah Al Azhar Bintaro, dirancang sebagai festival seni dan budaya yang meriah. Dalam rapat tersebut, dibahas teknis pelaksanaan acara, yang meliputi kegiatan seperti Karnaval Budaya Nusantara, Lomba Tumpeng, perlombaan tradisional, dan bazar.

Selain itu, panitia juga telah menyiapkan informasi terkait sejarah singkat Kelurahan Pondok Karya yang dapat diakses melalui website resmi mereka, www.kendurifest.my.id. Kelurahan Pondok Karya sendiri resmi dibentuk pada 24 Juli 1982 melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat H. A. Kunaefi No. 125/SK-1213-Pemdes/82. Wilayah seluas 98,810 hektar ini merupakan hasil pemekaran dari Desa Pondok Betung dan kini menjadi salah satu kelurahan padat penduduk di Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Kelurahan Pondok Karya, yang berasal dari nama “Pondok Karya (Nawacita SDM Kreatif),” telah menjadi salah satu wilayah bersejarah di Kota Tangerang Selatan. Wilayah ini merupakan pemekaran dari Kelurahan Pondok Betung (sebelumnya Desa Pondok Betung) pada tanggal 24 Juli 1982, dengan mayoritas penduduk saat itu bekerja sebagai petani. Saat pemekaran, jumlah penduduk mencapai 6.680 jiwa.

Ahmad Dahlan, Ketua Panitia Kenduri Pondok Karya Festival, menuturkan bahwa sejarah kelurahan ini sangat penting untuk diketahui oleh semua warga, khususnya generasi muda Pondok Karya. “Sejarah ini adalah bukti otentik dari perjalanan panjang Kelurahan Pondok Karya, yang telah melahirkan banyak prestasi dan karya membanggakan,” ungkapnya.

Adapun para pejabat kepala desa/lurah yang pernah menjabat di Pondok Karya antara lain:

1. M. Yusuf Abdullah (1984-1992)
2. Drs. Sihabudin Hasyim, S.H. (1993-2007)
3. Drs. Sutang Suprianto, M.Si. (2009-2012)
4. Kamaludin, S.Ag., M.Si. (2012-2018)
5. H. Nurhasan, S.E. (2018-2019)
6. Muhamad Ihsanuddin, S.E., M.Si. (2019-2023)
7. H. Hendi Apriansyah, S.E., M.A.P. (2023-sekarang)

Seiring berjalannya waktu, Kelurahan Pondok Karya mengalami perubahan tata ruang, terutama setelah pembangunan komplek Sektor 4 pada tahun 1985 dan Bintaro Jaya Sektor 3 (Mandar) serta Sektor 4 pada tahun 1994.

Perumahan Pondok Jaya dan Perumahan Deplu juga ikut dibangun, mengubah tata kelola wilayah dan menggeser mata pencaharian warga dari petani menjadi wiraswasta, buruh, dan karyawan.

Kelurahan Pondok Karya, yang kini memiliki 10 Rukun Warga (RW) dan 70 Rukun Tetangga (RT), berbatasan dengan Kota Tangerang. Dengan perkembangan yang pesat, Ahmad Dahlan mengusulkan lahirnya sebuah motto baru untuk kelurahan ini, yaitu “Pondok Karya Berbudaya.”

Semangat kebersamaan ini tercermin dalam pelaksanaan Kenduri Pondok Karya Festival Seni & Budaya Nusantara yang berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 21-22 September 2024.

“Syukur Alhamdulillah, acara ini berhasil terlaksana dengan baik. Ribuan warga Pondok Karya hadir, mulai dari penggiat seni, aktivis, pemuda, hingga anak-anak dan orang tua,” ujar Ahmad. Perwakilan dari berbagai sekolah serta RW/RT setempat turut berpartisipasi menampilkan seni budaya khas Nusantara dalam festival ini.

Acara Kenduri Pondok Karya Festival tidak hanya menjadi perayaan ulang tahun kelurahan, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan seni dan budaya lokal.

“Harapan saya sebagai Ketua Panitia adalah agar acara ini menjadi ikon kebangkitan seni budaya nusantara di Pondok Karya dan terus dilestarikan oleh generasi berikutnya,” tambah Ahmad Dahlan.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung, mulai dari Lurah, Camat, Pemerintah Kota, hingga seluruh warga Pondok Karya. “Tanpa partisipasi aktif semua pihak, acara ini tidak akan terlaksana dengan sukses,” pungkas Ahmad.

Penulis: TimEditor: Red