MJ. Jakarta – Tiga pekerja proyek pengerjaan gorong-gorong di Jalan Cibubur tertimbun longsoran tanah saat sedang melakukan penggalian, Senin (21/10/2024). Insiden ini diduga terjadi akibat kurangnya penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi proyek.
Ketiga korban yang tertimbun berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Berdasarkan keterangan di lapangan, satu korban ditemukan dalam kondisi lemas dan tidak bergerak, satu lagi dalam keadaan lemas, serta satu korban lainnya mengalami luka di bagian bibir.
Para pekerja tersebut diketahui dipekerjakan oleh PT. LEOTUNGGAL MANDIRI, kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek ini. Menurut pernyataan salah satu perwakilan kontraktor, penggalian dilakukan secara manual tanpa menggunakan alat bor. “Kami menggunakan tenaga manusia, bukan alat bor, karena jika kami menggunakan alat bor, pekerjaan akan selesai lebih cepat dari waktu yang ditentukan, dan hal itu bisa menimbulkan pertanyaan bagi kami,” ujarnya.
Proyek ini telah menimbulkan berbagai pertanyaan dari masyarakat setempat sejak awal pengerjaannya, terutama terkait minimnya sosialisasi dan perhatian terhadap keselamatan warga sekitar. Masyarakat juga mempertanyakan metode penggalian yang dilakukan tanpa alat berat, yang dinilai lebih berisiko.
Proyek tersebut dikerjakan oleh dua perusahaan, yakni PT. LEOTUNGGAL MANDIRI sebagai pemegang utama proyek, dan PT. Rimaro yang bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan penggalian. Tiga korban pertama kali ditemukan oleh pekerja PT. Rimaro saat mereka hendak melakukan pengukuran di lokasi penggalian. “Kami mendengar ada suara minta tolong, lalu segera melakukan tindakan penyelamatan,” ungkap salah satu pekerja PT. Rimaro.