“Keluhan dan Manfaat Teknologi Informasi dalam Peningkatan Pelayanan Publik”

“Keluhan dan Manfaat Teknologi Informasi dalam Peningkatan Pelayanan Publik”

Fhoto: FKIP UMSU

MJ. Jakarta – Produk teknologi memiliki peran penting sebagai alat bantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nilai guna teknologi dalam kehidupan manusia mencakup pemenuhan kebutuhan dan akses informasi.

Oleh karena itu, memanfaatkan teknologi merupakan salah satu fungsi utama dari eksistensinya, menjadikannya bagian integral dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam urusan pelayanan publik.

Namun, ketergantungan terhadap teknologi justru menimbulkan efek ganda, terutama dalam sistem pelayanan publik. Persoalan mendesak yang sering muncul terkait pemanfaatan teknologi adalah keterbatasan dalam memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan.

Hal ini seringkali memicu permasalahan lain yang berdampak pada efektivitas dan kualitas layanan.

Persepsi terhadap Integrasi dan Akses Teknologi Informasi

Integrasi merupakan penyatuan secara menyeluruh dalam akses informasi yang difasilitasi oleh teknologi untuk memenuhi kebutuhan data, baik dari segi keabsahan maupun informasi yang saling terintegrasi. Dengan demikian, kesalahan penggunaan data dapat diidentifikasi secara terbuka, termasuk adanya data fiktif, manipulasi, atau penyalahgunaan data.

Namun, pada kenyataannya, sistem yang diterapkan sering kali menghadapi masalah. Data berbasis informasi hanya berfungsi sebagai formalitas dan belum mencapai nilai guna yang optimal.

Hal ini menghambat kemudahan dalam mengurus administrasi di berbagai sektor, termasuk politik, pemerintahan, dan pendidikan.

Contoh sederhana dari keluhan terkait nilai guna teknologi dapat dilihat dalam sistem integrasi data pada pelayanan instansi pemerintah. Sistem yang diterapkan saat ini lebih fokus pada integrasi internal antar direktorat, bukan antar database yang lebih luas.

Hal ini hanya memberikan input informasi dari direktorat tertentu, sehingga integrasi data belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan data berbasis teknologi yang diperlukan.

Tidak hanya berkaitan dengan banyaknya tuntutan untuk menginput data melalui teknologi informasi, tetapi persoalan nilai guna teknologi juga mencakup aspek ketergantungan yang tinggi. Tantangan ini semakin diperburuk oleh masalah akses internet, yang sering kali terhubung dengan instalasi jaringan dan sistem informasi.

Ketergantungan ini dapat menghambat efektivitas penggunaan teknologi, terutama dalam situasi di mana akses internet tidak stabil atau tidak memadai.

Notifikasi seperti “trouble shot”, “access denied”, dan “error access” seringkali muncul, menambah daftar pekerjaan rumah dalam hal penggunaan teknologi informasi serta upaya memaksimalkannya.

Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak aspek yang perlu diperbaiki untuk memastikan teknologi informasi dapat berfungsi secara optimal.

Proses seleksi ASN atau CPNS 2024 yang sedang berlangsung menghadapi berbagai kendala, terutama bagi pelamar yang sedang memenuhi tahapan administrasi. Integrasi penjualan e-materai dan pembubuhan yang diberlakukan dalam pembuatan Surat Lamaran dan Pernyataan banyak dikeluhkan oleh para peserta.

Terutama menjelang tiga hari sebelum penutupan, akses ke website yang direkomendasikan untuk pelayanan tersebut sangat sulit, bahkan tidak dapat diakses sama sekali.

Selain itu, tingginya jumlah pemohon yang harus melakukan pembubuhan e-materai pada dokumen yang dimaksud menciptakan antrean yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama.

Teknologi tidak selalu semudah itu! Meskipun pengadaan teknologi dapat menjadi program yang menarik, pada saat aplikasi, seringkali muncul masalah. Teknologi justru bisa menjadi beban, tidak memenuhi nilai guna yang diharapkan, dan dapat berfungsi sebaliknya.

Meluangkan waktu dalam proses pengurusan input data dan ketergantungan sistem pelayanan terhadap teknologi menjadi persoalan, terutama ketika akses dan integrasi teknologi informasi mengalami kendala.

Penulis: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil. (Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera)Editor: Red